Jalur Gaza telah mengalami kerusakan infrastruktur penting senilai $18,5 miliar di tengah konflik yang sedang berlangsung, demikian ungkap laporan Bank Dunia dan PBB baru-baru ini. Angka yang mengejutkan ini mencakup kehancuran yang terjadi pada bulan Oktober hingga Januari, yang menyoroti dampak parah permusuhan terhadap layanan dan fasilitas penting di wilayah tersebut. Penilaian komprehensif tersebut, yang didukung secara finansial oleh Uni Eropa, menggarisbawahi dampak buruk yang ditimbulkan pada infrastruktur Gaza, termasuk air, listrik, dan sistem transportasi, yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari penduduknya. Temuan laporan ini muncul setelah pemboman Israel yang dilancarkan sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menandai peningkatan konflik yang signifikan. Kerusakan parah tidak hanya mengganggu kesejahteraan dan kesehatan penduduk Gaza, namun juga menimbulkan tantangan jangka panjang terhadap upaya pemulihan dan rekonstruksi wilayah tersebut. Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinannya atas dampak kemanusiaan dari kehancuran yang meluas tersebut, dan menekankan kebutuhan mendesak akan bantuan dan dukungan untuk mengatasi kebutuhan mendesak dan masa depan dari populasi yang terkena dampak. Upaya untuk menghitung jumlah kerusakan merupakan langkah penting dalam memobilisasi bantuan internasional dan merumuskan rencana komprehensif untuk rehabilitasi Gaza. Kolaborasi antara Bank Dunia, PBB, dan Uni Eropa dalam menghasilkan laporan ini menyoroti pengakuan global atas parahnya krisis ini dan komitmen kolektif untuk membant…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.